18 Januari 2015

strawberry generation

berapa hari belakangan saya merasa sedikit down. mendapat omelan dari atasan membuat mental saya goyah. saya tau ini sebenarnya hanya soal waktu. saya yang masih belum terbiasa menghadapi situasinya. di saat kondisi seperti ini orang yang paling saya cari adalah abang saya sendiri.

minggu sore saya minta ketemuan dengan abang. saya butuh suntikan semangat. karena petuah-petuah dari si abang emang yang paling jitu dan memberi pengaruh besar bagi saya. pemikiran out of the box-nya yang selalu saya tunggu-tunggu. cerita serunya yang selalu menginspirasi.

strawberry generation nih yang kaya kamu, kata abang selesai saya bercerita. dan ga berapa lama kemudian dia mengirim ke bbm satu tulisan dari Prof. Rhenald Kasali tentang strawberry generation. dihadapannya saya membaca. dan saya malu. ternyata saya menjadi generasi yang rapuh.

"... kalau Dahlan Iskan mentalnya seperti kamu, ga akan ada perusahaannya kaya sekarang. semua orang punya masalah. bukan cuma kamu. jadi jangan terlalu mendramatisir. boleh nangis. pasti ada rasa kesal, murung. tapi kalau hari sudah berganti, semangat ya beda lagi. hidup ini emang keras. fight!..."

berbagai masukannya membuat saya sadar bahwa apa yang saya hadapi belum ada apa-apanya. dulu saya bisa dengan berani melangkahkan kaki dari rumah untuk melihat dunia luar. saya dengan bersemangatnya siap menerima tantangan baru. dan sekarang kemana keberanian itu?

pertemuan singkat yang kini mulai mengubah cara pandang saya pada suatu masalah.
thank you, my brother. thank you for inspiring me.



Jakarta,
18 Januari 2015

0 comments:

Posting Komentar