31 Desember 2013

akhir tahun

last day on 2013..

ternyata tahun sudah mau berganti. tapi target di 2013 masih ada yang belum tercapai. rencana-rencana juga masih banyak yang pending.
waktunya melakukan akselerasi. maksimalkan usaha. fokus. dan jadikan apa yang sudah terjadi, benar atau salah, sebagai pelajaran untuk kehidupan.

4 Desember 2013

Mereka yang Aku (repost)

abis ngubek-ngubek tumblr-nya MASGUN buat nyari sebuah tulisan yang saya ingat benar-benar mewakili apa yang saya rasa saat ini. ketika setiap hari saya harus melihat kaum saya sendiri yang masih belum menyadari keindahan diri mereka.

sumber tulisan : Mereka yang Aku (repost)

Tulisan ini adalah tentang perempuan yang berusaha menjaga diri namun merasa sulit karena apa yang dia perjuangkan justru dirusak oleh kaumnya sendiri. Ditulis oleh seseorang dengan nama pena santritengik dalam sebuah majalah mini berjudul Badai Otak.

Penuh kesabaran dan ketelatenan, kubungkus rapi tubuhku, auratku. Anugerah yang tak pernah sedikitpun aku turut campur dalam proses pembuatannya. Hadiah tersuci yang mesti kujaga sampai saatnya nanti.

Semua bagian dariku adalah hal yang istimewa. Secara perlahan aku mempelajarinya. Berusaha memahami hakekat penjagaannya. Membuka hati untuk menjalankan perintah menutupnya. Setiap waktu seiring bertambahnya ilmuku. Aku semakin menghargai keistimewaannya.

Tak ingin aku mengobralnya seperti barang-barang obralan yang sering kulihat di pasar. Semakin diobral semakin menjatuhkan pandangan dan penilaian terhadap kualitas barang tersebut.

Katanya aku adalah perhiasan terbaik dunia. Yang didamba para lelaki untuk mendampingi hidupnya. Seperti harta karun terpendam yang begitu dicari dan ingin ditemukan. Yang tentu saja akan sangat sumringah dan merasa takjub saat mereka menemukannya. Karena tentunya perjuangan untuk meraihnya serta konsekuensinya memanglah tidak ringan.

Cermin yang ada telah memberitahuku bahwa tubuhku telah tertutup rapat dan memenuhi syarat yang diajukan pencitpanya. Maka kuberanikan diriku melangkah menuntut ilmu. Keluar dari istanaku yang tenang dan menentramkan. Kupersiapkan hatiku untuk menatap realita diluar. Menahan pedihnya hati yang akan tertikam.

Mulai lagi kulihat, mereka yang aku, memperlihatkan apa yang sedari tadi menyita waktuku untuk menutupinya dari pandangan hina nan jelalatan. Mereka membukanya. Mereka jual murah untuk menjadi penarik penikmat yang tidak berhak atas apa yang dinikmatinya.

Mereka obral murah diri untuk menarik minat para lelaki, yang kebanyakan tidak berusaha menolaknya, bahkan menganggap itu suatu hadiah yang wajar dalam saat sekarang ini. Dengan warna putih plus mulusnya, mereka yang aku, berebut perhatian para lelaki. Berusaha menjual diri agar tidak dianggap “tidak laku”. Paradigma yang mengungkung, mereka yang aku, tanpa mempertanyakan pantas tidaknya paradigma itu mereka anut.

Hilang tinggal serpihan-serpihan semua usaha yang telah kulakukan. Menyisakan pendaman perasan luka yang dalam.

Akankah nanti pendampingku akan melihatku lagi sedemikian indahnya? Sementara selama ini keindahan itu telah diobral sepanjang jalan. Dipajang di toko-toko. Diperjualbelikan di majalah-majalah. Dicetak setiap hari dikoran-koran. Dijajakan disepanjang waktu. Meskipun sealim apapun dia, karena pandangan pertama bukanlah suatu yang haram, tapi jika terus menerus digempur sedemikian rupa, padangan pertama itu akan terus terulang-ulang, sengaja ataupun tidak. Betapa kasihannya dia. Tentu saja tidak mungkin pula dirinya menutup mata selama menjalani kehidupan.

Walaupun aku juga tidak sudi dipandang sebatas tubuh, namun aku mempunyai impian. Sebuah impian yang akan membuatku tetap menjadi perhiasan terbaik dunia. Aku ingin untuk mempersembahkan apa yang tak pernah terlihat dan dinikmati dengan murahnya bagi orang lain yang tidak berhak untuk menjadi teman sejati hidupku. Yang tentunya dia akan merasa dihargai ketika aku menjaga diriku untuknya atas perintah penciptaku. Penghargaan yang tak terbayarkan dengan apapun di dunia ini.

BDG, 30 SEPT 2013

3 Desember 2013

panggil kembali mimpimu

panggil kembali mimpimu. karena sebenarnya kekuatan mimpi itu datangnya dari Allah, yang memberi kita energi untuk berani bermimpi.
ketika kita memiliki mimpi, sesungguhnya Allah telah mempercayai kita untuk mewujudkannya. kita yang dipilih untuk membuat mimpi itu menjadi nyata. tidak semua orang berani bermimpi. jadi, jangan takut jika mimpimu terlalu tinggi. karena memang Dia-lah yang memberimu kekuatan untuk berani bermimpi.
mimpi ibarat suatu proyek dengan partnernya Allah. kamu membuat proposal dan memberikan pada-Nya. kamu langsung bekerja sama dengan Allah untuk mewujudkannya.
apa kamu masih ragu proyek itu bisa berjalan lancar ketika partner-mu Sang Maha Pemilik Semesta?

hanya sebagai pengingat dan penyemangat untuk menyalakan kembali mimpi-mimpi yang sempat meredup.

Bermimpilah! karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. - Arai, Sang Pemimpi